Suluh Trenggalek – Bagi pasangan suami-istri, memiliki anak sangatlah di dambakan dalam suatu keluarga. Kerap juga pasangan baru yang memiliki anak pertama, berkeinginan lagi untuk memiliki anak kedua dan seterusnya.
Hal ini tentunya akan berdampak pada kesehatan si Ibu dan buah hati. Karena idealnya kelahiran anak kedua tidak terlalu dekat dengan anak pertama.
Penting untuk anda ketahui, Ibu hamil yang melahirkan kurang dua tahun pasca melahirkan sebelumnya akan berisiko besar. Mulai dari bayi prematur, berat badan si bayi kurang, sampai kematian.
Bukan berarti melarang untuk cepat-cepat untuk punya anak lagi. Tapi merencanakan itu lebih baik agar ideal suatu keluarga.
Lalu apa pentingnya menjaga jarak kelahiran tersebut? Dikutip dari akun Instagram @bkkbn, berikut ini beberapa manfaat menjaga kelahiran:
Menjaga Kesehatan Ibu
Jarak kehamilan yang terlalu dekat juga memicu risiko bagi ibu. Sebab, setelah melahirkan, rahim perlu waktu untuk bersiap sebelum menjalani kehamilan berikutnya. Sebaiknya, jarak minimal kehamilan adalah 30 bulan (2,5 tahun).
Selain persiapan rahim, juga agar ibu punya kesempatan untuk menyusui bayi selama 2 tahun. Jarak kehamilan terlalu dekat bisa meningkatkan risiko kehamilan bahkan menyebabkan kematian pada ibu dan janin.
Memaksimalkan Tumbuh Kembang Anak
Memberikan jarak usia antar satu anak dengan anak selanjutnya juga bisa mencegah terjadinya stunting. Itu terjadi karena orangtua bisa fokus memberikan kasih sayang dan memberi nutrisi terbaik kepada anak hingga dua tahun. Karena itu, BKKBN memberikan dukungan penuh untuk penyuluhan tentang pentingnya ASI eksklusif dan MPASI yang benar.
Menjaga Keseimbangan Ekonomi Keluarga
Selain risiko kesehatan bagi ibu dan anak, kehamilan dengan jarak yang terlalu dekat juga memunculkan permasalahan finansial baru bagi keluarga. Beban kehamilan yang baru dan tidak direncanakan akan menambah biaya pengelolaan keuangan. Karena itu, memberi jarak kelahiran adalah sebuah keharusan.