Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Opini

Harapan Itu Harus Dikembalikan

×

Harapan Itu Harus Dikembalikan

Share this article
Harapan Itu Harus Dikembalikan
Ilustrasi gerakan rakyat-Michael-Li-Pixabay

Suluh Trenggalek – Jika harapan ada, maka akan senang untuk menyampaikannya. Jika harapan sudah tidak ada, dan sudah berada pada tahap apatis akut, maka merasa percuma untuk menyampaikan apa saja, maka keinginan untuk berkomunikasi sudah dibunuh.

Calon pemimpin yang mengembalikan adanya harapan itu butuh kemampuan untuk berkomunikasi juga, menjelaskan apa yang akan dilakukan, apa yang sedang terjadi. Akan lebih baik jika ia menguraikan permasalahan-permasalahan yang ada, dalam bahasa yang bisa dipahami banyak orang.

Ia datang untuk menjelentrehkan kontradiksi-kontradiksi dalam dunia politik, tentang bagaimana kekusaan terjadi, dan bagaimana kekuasaan akan ditata. Terpenting, dengan nilai-nilai demokrasi, hendak mengembalikan kekuasaan di tangan rakyat: Musyawarah Rakyat Banyak (Murba).

Ia memberi tahu caranya. Pertama tentang bagaimana konstitusi dan aturan-aturan negara memang sudah meletakkan dasar tegas tentang sistem yang menjamin kedaulatan rakyat, partisipasi masyarakat banyak dalam pembangunan dan dalam perencanaan kegiatan dan penggunaan uang negara (uang rakyat, uang mereka, uang rakyat banyak).

Pemimpin yang terus harus menyadarkan, dengan kalimat-kalimat yang harus terus diulang-ulang: “Negara, pemerintah, ini dibiayai atas keringat kalian. Kalian yang telah bekerja keras siang dan malam, berdoa untuk meminta Tuhan membuat perbaikan nasib kalian. Kalian telah membayar pajak untuk negara. Dan uang kalian itu harus kembali pada kalian, dalam bentuk pelayanan. Dalam bentuk kegiatan yang harus kalian rencanakan bersama, yang pelaksanaannya juga harus kalian ikuti dan kalian kontrol!”

Pemimpin yang harus bekerja siang dan malam, berpikir bagaimana caranya rakyat kembali bangkit dan punya harapan. Pemimpin yang memotivasi mereka agar terlibat, agar tidak putus asa dan apatis. Pemimpin yang mengobarkan semangat pergerakan dan demokrasi kerakyatan, demokrasi rakyat, bukan demokrasi abal-abal atau yang dibajak kepentingan satu orang penguasa dan sedikit elit yang berjaya menikmati kekuasaan.

Pemimpin otoriter dan elit-elit yang telah membajak demokrasi dan membodohi rakyat hanya bisa dilawan jika rakyat bangkit, sadar, bergerak, bersuara. Solusinya adalah: Harus ada satu dua orang, sekelompok orang, di bawah kepemimpinan alternatif yang berperspektif kerakyatan. Kelompok ini mau menguraikan masalah-masalah dan mendidik-menyadarkan, mengikis apatisme, dan keputusasaan rakyat menghadapi elit dan penguasa korup!

Harus ada orang yang sadar dulu. Lalu yang sadar harus menyadarkan yang lain. Harus ada orang yang mampu memahami masalah penindasan rakyat sampai ke akar-akarnya, dan memberitahu jalan keluar untuk menghadapi kondisi di mana demokrasi sudah dibajak dan sistem telah dirusak sedemikian parahnya.

Pertama-tama, yang terpenting, apatisme harus dihancurkan. Masalah harus diurai. Dan jalan keluar perubahan harus dibuat, disebarkan, untuk melawan pikiran apatis. Untuk menghancurkan apatisme massal, butuh pikiran progresif tentang politik dan relasi kekuasaan.

Konstitusi dan regulasi turunannya sudah baik, telah meletakkan pilar demokrasi yang bagus. Hanya saja selama ini SDM rendah yang jauh dari pemahaman akan konstitusi dan kepentingan merebut kekuasaan dari tangan rakyat telah menjauhkan ide-ide baik dari kenyataan.

Butuh sosok-sosok yang paham ide-ide baik tentang membangun negara dan pemaknaan terhadap kekuasaan yang punya keahlian dan ketulusan dalam bergerak. Butuh semangat baru, butuh cara berpolitik baru, butuh kesadaran yang massif yang sejalan dengan tuntutan konstitusi dan undang-undang.

SALAM DEMOKRASI!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *