Suluh Trenggalek – Hari Rabu (11/09/2024) sekitar pukul 09.00, Aula di Gedung Pasca Sarjana Lantai 5 UIN Satu Tulungagung, sudah penuh. Mereka adalah audiens yang ingin mengikuti jalannya bedah buku karya Prof Mujamil Qomar, seorang akademisi panutan dan inspirator literasi di kampus UIN Satu.
Tak tanggung-tanggung, ada tujuh judul buku yang dibedah. Acara bertajuk ‘Sarasehan Literasi dan Sarasehan Literasi dan Peluncuran 7 Buku karya Prof Mujamil Qomar’ ini ternyata juga dihadiri audiens dari luar kota. Bukan hanya kota sekitar atau yang dekat dengan Tulungagung, tapi juga dari Surabaya.
Seorang perempuan yang memiliki kesempatan bicara di akhir sesi bedah buku mengatakan bahwa dirinya jauh-jauh datang dari Surabaya untuk bertemu langsung dengan Profesor Mujamil yang juga dijuluki Begawan Literasi UIN Satu itu.
“Saya datang jauh-jauh ke sini untuk bisa bertemu langsung dan mendapatkan inspirasi dari beliau,” paparnya lewat mikropon yang diberikan oleh panitia.
Diperkirakan ada sekitar seribu orang yang menyaksikan dan mendengarkan ulasan-ulasan terhadap tujuh buku yang diterbitkan oleh penerbit Intrans Publishing Malang itu. Selain mahasiswa S1, S2, dan S2, hadir juga para dosen dan pemerhati literasi dari luar kampus. Di luar aula, juga ada bazar buku bertema filsafat, agama, budaya, dan sosial-politik.
Setelah seremonial, kegiatan bedah buku dilaksanakan dengan dipandu oleh Dr Rizqa Ahmadi, seorang doktor muda UIN Satu yang berasal dari Trenggalek. Setelah memberikan pengantar, ia memberikan kesempatan para para narasumber yang membedah buku. Tentunya ada tujuh orang yang masing-masing membedah satu judul buku.
Mereka adalah Prof. Akhyak yang membedah buku ‘Epistemologi Studi Islam’, Prof Ngainun Naim membedah buku ‘Paradigma Studi Islam’, Prof Ahmad Tanzeh membedah buku ‘Metode Penelitian Literatur’, Prof Ahmad Muhtadi Anshor membedah buku Pendidikan ‘Fiqh Sufistik’.
Tak ketinggalan Prof Abad Badruzaman, yang membedah buku ‘Politik dalam Ilmu Kalam’, Prof Dede Nurohman membedah buku ‘Khazanah Penelitian Islam’, Prof Kojin Mashudi membedah buku ‘Memajukan Islam: Mengurai Stagnasi dan Kejumudan, Menawarkan Pembaharuan’.
Prof Mujamil bicara setelah ketujuh pembedah selesai. Ia menceritakan tentang bagaimana ia menjalani proses kreatif dalam menghasilkan karya-karya literasinya. Ia juga menegaskan lagi pentingnya budaya literasi di kampus.
Prof Mujamil adalah mantan direktur Pasca Sarjana kampus UIN Satu. Beliau juga pernah menjadi Ketua STAIN Tulungagung periode 2006-2010. Hingga tahun 2024 ini, sudah ada 50 judul buku yang ditulis oleh Prof Mujamil. Tak salah jika beliau beberapa waktu lalu oleh kampus dinobatkan sebagai inspirator literasi UIN Satu Tulungagung. Di perpustakaan UIN Satu, ada tempat khusus bernama ‘Mujamil Corner’ atau ‘Pojok Mujamil Qomar’. Tempatnya ada di lantai 2. []